Alhamdulillah,
Kebiasaan kami dalam mengorek mesin multi klep, menjadikan kami terus dipercaya untuk membidani peningkatan tenaga mesin motor-motor modern saat ini. Suzuki Satria FU 150cc salah satunya motor yang sering bersarang di RAT MOTORS, dengan kombinasi empat klep dalam satu silinder dan digerakkan oleh nok ganda diatas kepala silinder sungguh sebuah mesin aristokratik dari pabrikan SUZUKI. Membangkitkan adrenalin baik mekanik yang memodifikasi maupun pengendara yang menungganginya.
Biasanya, rider sejati tidak terima begitu saja motornya menjadi “umum”, paling tidak harus ada sebuah Pembeda yang mampu menonjolkan sisi ego pria , Inilah SAYA! Dan ini Motor Saya! Bukan berarti untuk menjadi arogan dijalan, tapi karakter itu penting bagi seorang manusia, tentunya yang positif dan baraQah jika dipakai… Berangkat kerja misal, atau bersekolah – kuliah, memudahkan segala urusan kita lah… hehehehe… modifnya pakai jompa-jampi!
lebih penting lagi bila Satria FU kita dikejar motor lain itu jangan sampai kesalip! Kan malu jika boncenger kita berkomentar, ” Bang, motornya kok disalip bebek butut itu sih…??” sambil menunjuk pada honda c70 lalu melepaskan rangkulan yang tadinya bersanding di pinggang kita… Tengsin lah…
Padahal kita juga ga tau kalau motor butut tadi udah Bore UP !! wkwkwkkw.. apalagi kesalip Yamaha Jupiter Bore Up piston Tiger… wah bisa-bisa semakin di depan yamaha nya, suzuki ketinggalan 
Artikel ini ditulis saat Piala Dunia 2010 sedang berlangsung , dan saat ini ITALIA masih kalah dengan SLOVAKIA dengan kedudukan 2-0 , so stupid!! Membuat bangkrut aja hehehhe… gak nyambung… Yah beginilah kita, menggoreskan sejarah melalui mesin-mesin kita, dengan tulisan ini menjadi kenangan kita, meski nanti kami tiada, semoga kami tak terlupakan di hati kalian
Karena kami adalah kamu, MUDA – BEDA – Dan BERBAHAYA heheheh…
Bahaya jika kami sudah membuka silinder head + blok pabrikan “S” ini, seandainya almarhum Om CHIA – tuner kondang INDONESIA yang setia pada suzuki masih ada dan dekat, mungkin kami akan tidur-tidur di garasi bengkelnya untuk bertanya-tanya dan belajar… sharing… konsultasi… Sayangnya kesempatan itu belum datang, namun jiwamu menginspirasi kami OM.
Bekerja detail adalah kunci men-tune mesin Satria FU 150cc, bosan dengan piston standard yang jika aus tidak ada gantinya, well, kami melengserkan piston itu dan diganti oleh milik HONDA TIGER saiz 64milimeter, tentu saja blok aslinya mengalami modifikasi penggantian liner, karena tidak bisa hanya dengan proses re-bore. Piston ini untuk mencukupi asupan gizi baru sebanyak 0,159 LITER. Penambahan 9 cc tidak berarti? Nanti dulu, bagaimana dengan pelepasan gasket blok dan menyisakan 1 lembar head gasket… Mantap bukan!? 
Tanpa pemapasan, mungkin rezeki tukang bubut bukan di mesin satria FU ini hehehe… mesin ini milik kita
Angkat pisau tuner FOREDOM, injak pedal hingga belasan ribu RPM, meski kami hanya memakai alas kaki Swallow… tapi bangga rasanya kaki kami menekan pedal FOREDOM.. Swing – Swing – Swing… Alur pemasukan bahan-bakar digrafir ulang, hitungan sudah ada pada artikel sebelumnya, tinggal menyesuaikan dengan diameter piston baru dan Puncak Torsi di 10,000 RPM, dengan stroke standard.
Alhamdulillah semakin hari, kita semakin memperoleh kepercayaan besar dari RAT riders, terbukti kami mendapat amanat kiriman cylinder head mobil untuk di port-polished… wah, meski dalam bussiness plan bengkel RAT motor kami emang kapan-kapan merencanakan modif mobil, tapi ini terjadi begitu cepat, Terimakasih ya ALLAH, gusti pangeran… maha pengasih lagi maha penyayang
Semoga head ini enak dibuat SLALOM. Karena apapun cylinder head nya, hakikatnya sama, selama kita mau memahami proses kinerja desain awal cylinder head ketika Tuhan memberikan hidayah kepada para insinyur pencipta motor mencetak part itu, maka apa yang kita pelajari mengalir dengan sendirinya, karena kuasa Tuhan pula tentunya… jangan lupa untuk mencari kawan, partner, sahabat sebanyak-banyaknya semakin banyak kawan – semakin banyak tempat kita bisa sharing dan bertukar pikiran, pelit ilmu…? Ga jaman!
Kembali ke satria FU, untuk kapasitas 159 centi cubic, urusan katup bagaimana? Dimensi katup boleh dibesarkan boleh tidak. Toh, katup inlet 22 milimeter masih memiliki potensi penghasil tenaga diatas 20 DK. Lumayan toh buat harian, lumayan juga kalau dimaksimalin untuk balapan. Tapi kalau waktu balapan ketemu spec engine dengan katup yang lebih besar… aduh dik… hehehehe… Semua bisa dihitung pake software komputer, jadi toleransi katup bisa ditutupi dengan modifikasi sektor lain, bukan begitu…?!
Tapi apa yang terpenting dalam mesin 4 tak kawan-kawan === NOKEN AS === apalagi kalau bubungan as nya ganda, independen mengatur masing-masing katup, wuh… senangnya dalam hati, kalau mengatur LSA -nya. Durasi dibuat 5 derajat lebih kecil dari standard, lifter lebih tinggi 1 milimeter dari standard, overlaping rendah, inilah noken as yang tepat untuk modifikasi satria FU karakter RAT’s Bangetzz…
Murah meriah kok kalau mau dibantuin untuk dibuatkan noken as nya ehm.. ehm..
Sebagai pamungkas modifikasi, otak pengapian diandalkan dari pabrikan REXTOR, dengan komposisi koil Suzuki RM 85. Busi Denso Iridium. Pengabut bahan bakar dari Keihin PE 28 milimeter, pilot jet 52, main jet 115, jarum skep dari Honda Megapro. Kampas kopling mengandalkan CLD Racing dengan Pir Kopling dari Produk TDR. FInal gir belakang diganti dengan mata 45 dari CMS. Dan knalpot dari AHRS RACING Factory F4, inilah rangkaian “aksesori” penyempurna modifikasi dari mesin hingga mampu tersalur ke roda belakang tidak ada yang terlewatkan.
Kini, Rasakan akselerasi mantap dan tenaga melimpah hingga di puncak perpindahan gigi menjadikan anda ksatria yang berwibawa!!! Keep safety riding, kalau ada ninja250 begajulan, gasssss…. heheheheh 
TETAP SEHAT – TETAP SEMANGAT! BIAR BISA MODIFIKASI MESIN TIAP HARI!
R.A.T MOTORSPORT – Secret Garage -
cp : 085645577007
add our facebook :: swega RAT, kicky RAT, wawan RAT, pecandu balap.
KOREK MESIN YAMAHA SUPER JUPITER MX 135 LC
Posted: 24 Juni 2010 by ratspeed in MESIN DAN BALAPTag:135 cc, big valve, bore up, camhsaft, head mx racing, jupiter, karburator pe28, knalpot racing, kohar, kompresi, korek, kruk as, mesin, MX, noken as, noken as racing, tenaga, tuning,Yamaha
Alhamdulillah,
Biasanya motor jupiter mx 135 cc putra dari pabrikan besar garputala seringkali dicela sebagai motor ‘bodo’, meski dibekali dengan segala kecanggihannya, pistonnya terlalu kecil untuk meledakkan tenaga mendorong bodynya yang bongsor. Berbeda dengan vixion, meski berbasis motor sport dan hanya berkapasitas 150cc, namun bukan hanya vixion sangat superior melibas motor pabrikan honda dengan megapro 165cc nya, ataupun dilawankan dengan Suzuki satria fu 150cc DOHC. Apa yang membuat vixion istimewa ??
Dari spec cylinder head , camshaft vixion berbeda dengan MX, pengaturan buka tutup katub ini masih disempurnakan dengan timing pengapian dan sistem injeksi bahan-bakar ke dalam silinder yang diatur oleh komputer elektris. Sumber hisapan didayung oleh piston berdimensi lebih besar dari MX, kapasitas silinder besar adalah asupan sempurna guna menciptakan potensi tenaga besar.
Tapi itu dulu, secara sekarang sudah jaman 2010, masa masih pake vixion kit sih… vixion kit tidak akan bekerja optimal apabila hanya diambil blok silinder nya saja. Karena vixion adalah sebuah menu dengan porsi yang sangat berbeda dengan mx — itu baru dinilai dari cylinder head + block saja. Namun pembangkit tenaga terbesar vixion ada pada camshaft, kesempurnaan pasokan bahan bakar dan pengapian yang akurat.
Bagi para pecinta kecepatan, ataupun para penghobi mesin performa tinggi, dimana adrenalin di nadi tidak akan meninggi hanya dengan mesin 135 cc, bahkan meski sudah full port-polished dan peningkatan sektor camshaft, penambahan kepadatan kompresi… belum cukup melonjakkan bulu kuduk dibelakang leher saat memelintir penuh gas… dan ketika orang-orang seperti ini menginginkan sebuah modifikasi— maka kesempurnaan komposisi di rangkaian suku cadang mesin dibarengi tuning tingkat lanjut adalah jawaban atas semua pertanyaan.
Pembenaman otak penghisap tenaga berdimensi 60 milimeter kedalam crankcase mesin MX, sama saja meningkatkan kapasitas mesin 20 % lebih besar dari standard… Anggap saja itu tidak menghasilkan 20 % peningkatan tenaga karena kita belum menyempurnakan jalur pemasukan bahan-bakar. Maka penyesuaian perlu dilakukan pada lubang masuk sehingga dibesarkan menjadi 28 milimeter, untuk asupan gas speed 88 meter per sekon pada 10,000 RPM, cukup untuk memberi nafas pada mesin baru. Cukup sampai disitu…? Luapan kompresi menjadi terlalu padat jika noken as masih mengandalkan bawaan pabrikan jepang, karena momen klep inlet menutup terlalu dini dan profil angkatan noken as masih terlalu cepat. Oleh karenanya, noken as digusur, sebagai gantinya ditanamkan noken as gemuk dengan lifter 1,4 milimeter lebih tinggi dari standard, dan durasi lebih lebar untuk menimbulkan kompresi dinamis rendah.
Lebih sempurna lagi pasokan bahan-bakar diganti oleh karburator dari pabrikan KEIHIN dengan venturi 28 milimeter selaras porting inlet, dipastikan pasokan deras bahan bakar mampu dilesakkan oleh pilot jet #48 untuk RPM rendah ke tengah, sedangkan untuk nafas putaran atas dipercayakan main jet #115 untuk mengail teriakan mesin semakin meninggi.
Katup standard digantikan dari bahan ringan, dengan payung klep 22 milimeter pada sektor inlet, demi menciptakan perbandingan porting 89 % dari dimensi klep, serta menciptakan kesempurnaan gulungan kekuatan padatan udara bermuatan ke dalam silinder.

Setelah siklus kompresi, maka beberapa derajat sebelum piston mencapai Titik Mati Atas maka busi mulai menyalakan bunga api, momen penyalaan ini tak luput disempurnakan oleh otak pengapian REXTOR dengan switch advance – retard pulser untuk mengirim amplitudo kepada coil YZ 125 secara tepat untuk menghasilkan peledakan terbesar hingga mampu mendorong torak turun melakukan langkah TENAGA. Tenaga yang besar = Ledakan yang besar , ledakan yang besar = banyaknya sisa gas buang. Sampah hasil pembakaran ini harus dilepaskan sehingga silinder benar-benar bersih untuk diterjuni derasnya pertamax.
Katup buang dibesarkan 2 milimeter, porting lubang buang dijadikan 25 milimeter, durasi bukaan katub exhaust diperlebar untuk menambah waktu bagi torak mendorong asap keluar dari silinder menuju udara bebas. Gas sisa pembakaran digiring melalui pipa berdiameter multigrade , 23 milimeter, meningkat ke 25 milimeter, diteruskan 28 milimeter, hingga berujung 30 milimeter, dan pipa sarangan sebesar 34 milimeter dengan lubang kasa sepanjang 150 milimeter. Tendangan balik tetap dijaga untuk pasokan silinder saat terjadi perpindahan gigi, supaya tidak terjadi kekosongan atau jelaga, yang menjadikan motor terasa “hampa” saat dioper.
Untuk menghasilkan torsi yang lebih kuat di RPM tinggi, maka tidak segan-segan kami menggotong balancer dan magnit ke atas mesin BUBUT, reduksi sebanyak hampir 30 % dari standard niscaya menghasilkan kitiran kruk as lebih mudah ke putaran tertinggi. Diimbangi kanvas dan plat kopling lebih baik, dipercayakan pada AHM serta pir kopling YYPANG, maka tenaga selip saat akselerasi sontak maupun tiap perpindahan gigi tidak akan terjadi lagi.
Beginilah, tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Dan kesungguhan anda mempercayakan pengerjaan mesin kepada kami, maka tak segan pula kami mencurahkan seluruh daya, upaya, hati, tenaga dan pikiran pada mesin anda. What you give , is what you get back…
TETAP SEHAT – TETAP SEMANGAT, BIAR BISA MODIFIKASI MESIN TIAP HARI
RAT motorsport… your’s tuning buddy!
Posted: 21 Maret 2010 by ratspeed in MESIN DAN BALAP
Tag:150, balap, bore up, cdi, cylinder head, drag, fu, harian, karburator, knalpot, kohar, korek,liar, noken as, piston, Porting, racing, satria, scorpio, storke up, suzuki
Tag:150, balap, bore up, cdi, cylinder head, drag, fu, harian, karburator, knalpot, kohar, korek,liar, noken as, piston, Porting, racing, satria, scorpio, storke up, suzuki
Alhamdulillah,
Bersyukur masih bisa diberi kesempatan untuk terus berbagi cerita dengan kawan-kawan semua, disela kesibukan bengkel yang semakin padat berisi ( hahahha… awas jangan mikir ngeres :p ), dikejar-kejar deadline, akhirnya kami dapat membagi sedikit ilmu dan kesempatan yang diberikan oleh ALLAH Swt kepada kami dalam hal modifikasi mesin, hehehe… kalau tentang fatwa rokok mah kita belum ada waktu untuk menelaah :p
Di awal tahun 2010 ini, kami awali dengan membuka sedikit rahasia korekan dahsyat suzuki Satria F 150, berbekal kemampuan yang dimiliki mas wawan dalam membidani mobil balap drag saya dulu, tentu bukan hal yang sukar memahami kinerja mesin berbasic dua noken as dalam satu kepala silinder atau terkenal dengan istilah DOHC. Apalagi selama ini, spesialisasi kami dalam menangani mesin 4 klep, seperti yamaha Jupiter MX tidak pernah berhenti dalam belajar, riset, dan inovasi. InsyaALLAH, korekan simple ini akan sangat mengena.
Fokus tetap pada modifikasi sektor otak tenaga motor 4 ketuk, yaitu pada desain kepala silinder, noken as, konfigurasi katup, jalur pemasukan dan pembuangan bahan-bakar, serta perbandingan kompresi. Katub standard yang berdimensi 22 milimeter pada inlet dan 19 milimeter pada outlet, pastinya langsung kita lengserkan, lha wong MX aja biasanya pake katub Satria F bahkan spec 2010 mengadopsi katub yang lebih besar lagi, masak satria F pake katub standardnya, lha nanti kalau ditengah jalan disalip MX dikiranya Sulapan, trus setengah percaya ga percaya hehehehhe 
Sebenarnya apa kurang besar sih katub standard FU? Untuk desain motor standard itu sudah lebih dari cukup. Dengan dimensi piston berdiameter 62mm, katub inlet fu yang berdiameter 22mm itu kalau di konversi menjadi single valve aslinya sudah sebesar 31mm. HAH?! Gede banget..?! Ga percaya? mari kita hitung, luasan area tiap katub Fu senilai 380 mm persegi, didapat dari perkalian konstatanta Phi dengan kuadran jari-jari katub. Hasil itu dikalikan jumlah katub yang sebanyak 2 biji, didapat 760 mm persegi. Nah luasan ini akan kita pakai untuk mencari diameter katub jika Fu itu memaki single valve saja, maka 760 dibagi konstanta 3,1416, hasilnya kemudian di akar kuadrat untuk mencari jari-jari katub bayangan. Ketemu hasil akhirnya = 15,55mm itu jari-jari katubnya. Nah kalau diameternya berarti ya 31mm toh. Bandingkan dengan tiger yang memiliki piston 63.5mm dengan katub inlet 31.5, fu memiliki bore to valve ratio lebih besar dibanding tiger. Tapi itu kan untuk ukuran standard…
Kalau modifikasi ya langsung saja benamkan klep 24/21mm ke kepala silinder Satria F, untuk mengimbangi silinder yang dijejali piston SCORPIO. Ukuran itu sudah cukup pas seperti bawaan Scorpio yang berdiameter klep inlet 34mm. Torsi lebih besar, disokong dari kapastitas torak silinder yang membeludak 8mm. Nafas mesin disokong dari dimensi katub lebih besar, alhasil bisa dibentuk ulang geometri porting yang lebih luas.

Bore UP Suzuki Satria
Ditambah angkatan noken as setinggi hampir 8milimeter. Untuk mendesain noken as satria F150 ini, kita pun meriset alat bubut noken as yang baru, selain buka-buka lagi buku noken as, ngerpek hehehehe… Alat yang baru dengan fitur pengunci durasi, memaksimalkan kepresisian kinerja cam, sehingga antar 1 lobe cam dengan lobe yang lain dapat ketemu titik phasing yang sama serta profil cam serupa. Dengan adanya pengunci durasi ini kita jadi lebih mudah membikin kem, tinggal tetapkan patokan yang dimau, nyalain mesin kem, tinggal merem juga jadi deh hehehehehe…

Belajar tiada henti...
Venturi karburator agar dapat mensupplay nafas tenaga mesin minimum 28 milimeter dengan sistem bukaan skep langsung bereaksi terhadap kabel gas, tidak seperti karburator bawaan motor yang lemot… heheheheh ga sporty banget.
Kemudian bagaimana mensiasati bentuk porting satria F150 yang cenderung oval? Jangan pusing, lha wong porting Bajaj pulsar yang bentuk kotak aja kita bisa pecahkan solusinya, apalagi ini… yeekkkk guaya… langsung ditimpuk sandal dah kalok belagu 
Pada jaman dahulu kala, saat berguru di padepokan silat, sang suhu racing mengajarkan ilmu konversi geometri oval ke dalam bentuk bulat. yaitu panjang + tinggi, dikali 50 %. Waktu itu saya ga percaya eh disuruh nyopot karburator motor jupiter saya, disuruh ngukurin, trus suruh bongkar n bersihin karburator sekalian, lalu ukur diameter tabung skep jupiter, eh lah kok sama dengan rumusnya… nemu nang di wong iki rumus koyo ngene, apes deh kena dikerjain suruh bersih2 karburator gara2 ga percaya wkwkwkkw
Ya sementara ini pake rumus itu dulu sampai nanti saya temukan rumus yang lebih presisi pake sin cos tangen , kalok makin rumit kan kayaknya lebih keren gitu hehehehe…
Akhirnya dengan patokan itu, mas wawan langsung saya komando untuk melebarkan porting satira f sepanjang 30 milimeter dengan tinggi sebesar 26 milimeter. Didapat hasil konversi porting sebesar 28 milimeter, ya cukupan lah untuk mengatur gas speed dan velocity satria F yang rendah karena langkah nya pendek. kalau portingnya kebesaran justru bisa-bisa motor jadi boyo n ngos-ngos an… Gawat tuh.
Sama halnya dalam porting exhaust suzuki satria 120 R, kalau exhaust port ketinggian, durasi terlalu besar, rasio kompresi dinamis rendah otomatis motor loyo, kecuali squish pada silinder head dipadatkan dan minta bahan-bakar oktan tinggi baru mau, ya tapi kan ga cocok kalau buat harian…
Eh kok jadi bahasin 2 tak ya ehehhehe… tapi seru juga kok modif suzuki satria 2 tak, jadi inget masa SMA dengan desain knalpot 3V3, plus dibenamkan piston dari motor sport RGR 150cc… karburator SP 28mm, biuuuhhhhhh… ngeri! Tapi menyangkut masalah knalpot suzuki 2 tak ini, dari dulu, jika tukang knalpot ente mau berkata jujur, pasti bilang susah menemukan setelan yang pas, apalagi jika basic korekan mengandalkan knalpot standard meski silincer sudah dibenami pipa 20 milimeter. Namun dengan perhitungan yang ada, paling tidak kita bisa membuat desain yang ideal untuk karakter mesin tertentu. Tinggal ketelatenan mekanik lah yang menentukan hasil akhir setingan.
Lanjut ke satria baja hitam kita, selesai desain mesin, kita cari aksesoris pelengkap pembangkit tenaga, otak pengapian kita percayakan REXTOR untuk menyelaraskan kurva dengan laptop. Kemudian gas buang kita belanjakan dari produk CMS, lekukan dan dimensi pipanya menarik hati, meski 20 lembaran uang merah harus dikorbankan pemilik motor untuk meminang knalpot istimewa ini. PERFECTO DE ITALIANO
Keren modis gaul dan bisa dibuat balap… ya Satria F150.
Tetap Sehat – Tetap Semangat – Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari




























Bang mending beli koil rm85 atau cdi brt dualband
BalasHapus